Apakah stres itu?
Hidup bisa sangat menekan. Kita
menghadapi tantangan dan hambatan yang berbeda, dan kadang-kadang
tekanan terlalu sulit ditangani. Saat kita merasa meluap-luap, atau
tidak yakin bagaimana memenuhi suatu tuntutan, kita mengalami stres.
Dalam dosis kecil, stres bisa menjadi hal yang baik. Stres bisa
mendorong Anda, memotivasi Anda untuk melakukan yang terbaik dan tetap
fokus dan waspada. Stres seperti sesuatu yang berada di jari-jari kaki
Anda ketika presentasi kerja atau mendorong Anda belajar untuk ujian
saat Anda lebih menyukai melihat TV. Tetapi ketika stres menjadi semakin
hebat dan tuntutan hidup melebihi kemampuan Anda, stres akan mengancam
kesehatan fisik dan emosional Anda.
Stres adalah respon psikologis dan fisiologis terhadap peristiwa-peristiwa yang
menyerang
keseimbangan personal kita. Peristiwa-peristiwa atau tuntutan-tuntutan
dikenal sebagai pemicu stres. Kita biasanya menganggap pemicu stres
sebagai hal negatif, seperti jadwal kerja yang melelahkan atau hubungan
yang memusingkan. Meski demikian, segala sesuatu yang memaksa kita untuk
menyesuaikan diri bisa menjadi pemicu stres. Hal ini meliputi
peristiwa-peristiwa positif seperti menikah atau mendapatkan promosi.
Tanpa memperhatikan apakah sebuah perisitwa itu baik atau buruk, jika
perubahan-perubahnnya menekan kemampuan pengatasan diri kita dan
sumber-sumber adaptif kita, hasil akhirnya adalah rasa stres subyektif
dan respon stres biologis tubuh.
Apa penyebab Stres dan
Gejala-gejalanya?
Penyebab-penyebab potensial stres sangat banyak.
Stres yang Anda alami bisa dikaitkan dengan faktor-faktor luar seperti kondisi
dunia, lingkungan di mana Anda tinggal dan bekerja, atau keluarga Anda. Stres
Anda juga bisa timbul dari perilaku yang tidak bertanggungjawab, sikap dan
perasaan negatif atau harapan-harapan yang tidak realistis.
Selain itu, sebab-sebab stres sangat individual. Apa yang Anda anggap sebagai hal yang menimbulkan
stres
bergantung pada berbagai faktor, termasuk kepribadian Anda, pandangan
umum terhadap hidup, kemampuan menyelesaikan masalah, dan sistem
dukungan sosial. Pemicu stres bisa dibagi menjadi tiga kategori umum:
• Frustasi –
Frustasi adalah hambatan-hambatan yang mencegah Anda dari memenuhi kebutuhan
Anda atau mencapai tujuan-tujuan pribadi. Frustasi bisa eksternal – seperti
diskriminasi, pekerjaan yang tidak memuaskan, perceraian, kematian orang
tercinta – atau internal. Contoh-contoh frustasi internal adalah cacat fisik,
kurangnya kemampuan atau sifat yang diharapkan dan keterbatasan-keterbatasan
pribadi lainnya.
• Konflik – pemicu stres yang melibatkan
dua kebutuhan atau tujuan yang tidak sesuai atau lebih dikenal sebagai konflik.
Misalnya, ibu yang bekerjamungkin merasa bingung atas tawaran pekerjaan yang
akan meningkatkan karirnya, tetapi membuatnya jauh dari keluarga. Kadang-kadang
konflik melibatkan pilihan antara dua opsi yang diinginkan, seperti memutuskan
antara dua tawaran dari beberapa universitas yang menarik. Di lain waktu,
keputusan melibatkan alternatif-alternatif yang tidak bisa disetujui.
• Tekanan – Stres bisa berasal dari
harapan-harapan pihak lain atau tuntutan-tuntutan yang Anda buat untuk diri
Anda sendiri. Anda mungkin merasakan tekanan untuk mendapatkan nilai baik demi
menyenangkan orang tua atau masuk ke dalam sebuah sekolah yang baik. Atau Anda
mungkin merasakan tekanan untuk sempurna di dalam bekerja, membuat sebuah
perbedaan dalam komunitas Anda atau menjadi ibu yang baik.
Apakah sumber stres menyebabkan gejala-gejala fisik dan emosional yang signifikan atau
tidak
bergantung pada sifat pemicu stres. Pemicu stres yang melibatkan
aspek-aspek sentral kehidupan Anda atau yang muncul selama periode waktu
lebih lama lebih cenderung menimbulkan tekanan parah dan terganggunya
fungsi. Selain itu, semakin menekan situasi atau perubahan hidup yang
Anda atasi di suatu waktu, maka semakin kuat gejala-gejala stresnya.
Apa saja tipe-tipe stres?
Stres akut
Stres
akut adalah bentuk stres yang paling umum dan paling bisa dikenali,
jenis sentakan tiba-tiba di mana Anda tahu dengan benar mengapa Anda
stres: Anda berada dalam kecelakaan mobil; perawat
sekolah baru
dipanggil; seekor beruang berjalan di tempat perkemahan. Atau stres bisa
menjadi sesuatu yang menakutkan dan mengerikan, seperti terjun payung.
Bersama dengan bahaya dan ancaman yang nyata, sebab-sebab umum pemicu
stres akut meliputi kebisingan, isolasi, keramaian, dan rasa lapar.
Normalnya tubuh Anda Istirahat ketika tipe-tipe peristiwa yang
menimbulkan stres tersebut berhenti dan hidup Anda kembali normal.
Karena efek-efeknya jangka pendek, stres akut biasanya tidak menyebabkan
kerusakan tubuh parah atau permanen.
Stres akut episodik
Beberapa
orang sering mengalami stres akut; hidup mereka kacau, tak terkendali
dan selalu megnhadapi situasi stres gAnda. Mereka selalu berada dalam
keributan, selalu terlambat, selalu mengambil terlalu
banyak proyek,
menangani terlalu banyak permintaan. Tidak seperti orang-orang yang
stresnya mudah hilang, mereka mengalami stres akut episodik
Menurut American Psychological Association, orang-orang yang rentan terkena stres akut episodik
adalah
tipe kepribadian “Tipe A” dan seorang pesimis, selalu cemas tentang
bahaya yang akan datang. Sementara Tipe A cenderung marah dan bersikap
memusuhi dan lebih tertekan ketika cemas, keduanya seringkali tegang dan
terlalu bersemangat, dan keduanya rentan terhadpa manifetasi fisik
stres lama, termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
A
type personality lebih rentan terkena stres. Sedangkan orang dengan tipe
kepribadian B lebih kebal terhadap stres. Meskipun demikian tidak
berarti orang dengan tipe kepribadian di luar kategori tadi tdak akan
mengalami stres, Atau dengan kata lain orang dengan kepribadian tipe A
lebih bersiko daripada tipe kerpibadian lain.
Dalam kaitannya
dengan tipe kepribadian A, Rosenmen & Chesney (1980) menggambarkan
antara lain dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. ambisius, agresif dan kompetitif (suka akan persaingan), banyak jabatan rangkap
2. kurang sabar, mudah tegang, mudah tersingung dan marah (emosional)
3. kewaspadaan berlebihan, kontrol diri kuat, percaya diri berlebihan (over confidence)
4. cara bicara cepat, bertindak serba cepat, hiperaktif, tidak dapat diam
5. bekerja tidak mengenal waktu (workaholic)
6. pandai beroganisasi dna memimpin dengan otoriter
7. lebih suka sendirian bila ada tantangan
8. kaku terhadap waktu, tidak dapat tenang (tidak relaks), serba tergesa-gesa
9. mudah bergaul (ramah), pandai menimbulkan perasaan empati dan bila tidak tercapai maksudnya mudah bersikap bermusuhan
10 . tidak mudah dipengaruhi, kaku (tidak fleksibel)
11. bila berlibur pikirannya ke pekerjaan, tidak dapat santai
12. berusaha keras untuk dapat segala sesuatunya terkendali
Sedangkan
orang dengan kepribadin tipe B atau pola perialku tipe B adalah
kebalikan dari tipe A tersebut di atas, yaitu dengan ciri-ciri antara
lain sebagai berikut :
1. ambisinya wajar-wajar saja, tidak agresif dan sehat dalam berkompeisi serta tidak memaksakan diri
2. penyabar, tenang, tidak mudah tersingung dan tidak mudah marah (emosi terkendali)
3. kewaspadaan dalam batas yang wajar demikian pula kontrol diri dan percaya diri tidak berlebihan
4. cara bicara tidak tergesa-gesa, bertindak pada
saat yang tepat, perilaku tidak hiperaktif
5. dapat mengatur waktu dalam bekerja (menyediakan waktu untuk istrirahat)
6. dalam berorganisasi dan memimpin bersikap akomodatif dan manusiawi
7. lebih suka bekerjasama dan tidak memaksakan diri bila mengahadapi tantangan
8. pandai menatur waktu dan tenang (relaks), tidak tergesa-gesa
9. mudah bergaul, ramah dan dapat menimbulkan empati untuk mencapai kebersamaan (mutual benefit)
10. tidak kaku (fleksibel), dapat menghargai pendapat orang lain, tidak merasa dirinya paling benar
11. dapat membebaskan diri dari segala macam problem kehidupan dan pekerjaan manakala sedang berlibur
12. dalam mengendalikan segala sesuatunya mampu
menahan serta mengendalikan diri
Stres Kornis
APA
Help Center mengartikan stres kronis sebagai “tuntutan dan tekanan yang
tak bisa dikendorkan selama periode waktu yang tak berkesudahan.” Stres
kronis adalah stres yang Anda alami bertahun-tahun, tanpa jalan keluar
yang nyata. Stres kronis mempengaruhi kesehatan fisik dan metal,
menimbulkan kerusakan dan bahkan kematian.
Sebab-sebab umum
stres kronis antara lain:
• Kemiskinan dan kecemasan terhadap kondisi keuangan
• Nganggur terlalu lama
• Terganggunya hubungan keluarga
• Merawat anggota keluarga yang sakit kronis
• Merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau pilihan karir
• Hidup di daerah yang tertimpa perang atau kekerasan
• Ancaman atau gangguan
• Perfeksionisme
Salah
satu aspek yang paling berbahaya dari stres kronis adalah penderitanya
termanfaatkan oleh kondisi tersebut. Mereka menganggap stres kronis
sebagai nasib hidupnya, atau merek mengabaikannya. Karena stres kronis
bersifat jangka panjang, seringkali merupakan situasi yang susah hilang,
gejala fisik dan mental stres kronis sulit ditangani.
Stres traumatik
Reaksi-reaksi stres parah bisa muncul dari peristiwa bencana atau pengalaman keras seperti
bencana
alam, gangguan seskual, kecelakaan yang mengancam nyawa, atau turut
serta dalam perang. Setelah guncangan awal dan kejatuhan emosional,
banyak korban trauma mulai pulih. Tetapi bagi beberapaorang,
gejala-gejala fisiologis dan fisik yang dipicu oleh trauma tidak hilang,
keseimbangan tubuh tidak kembali, dan hidup tidak lagi menjadi normal.
Ini merupakan kondisi yang dikenal sebagia gangguan stres pasca-trauma
(PTSD). Gejala-gejala umumnya anatara lain ingatan kembali atau mimpi
buruk tentang trauma, menghindari tempat-tempat atau benda-benda yang
berhubungan dengan trauma, terlalu waspada terhadap tAnda-tAnda bahaya,
iritabiltias dan tensi kronis dan depresi. PTSD
adalah gangguan serius yang memerlukan intervensi profesional.
Apa saja dampak-dampak stres
jangka panjang?
Masalah
pada respon stres adalah jika respn tersebut semakin diaktifkan, maka
akan semakin sulit dipadamkan. Hormon stres, denyut jantung dan tekanan
darah tetap tinggi. Aktivasi respon stres yang diperlama menimbulkan
jalur berat pada tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan sistem
kardiovaskular dan tertekan nyansistem kekebalan. Stres mengancam
kemampuan Anda untuk melawan penyakit dan infeksi, mempersulit proses
hamil, dan menghalang pertumbuhan pada anak-anak. Stres bisa
membahayakan otak, membuat Anda lebih rentan terhadap tekanan
sehari-hari dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Dan stres hidup dengan penyakit atau gangguan yang melemahkan merupakan
problem-problem tambahan.
Bagaimana saya bisa mengubah
gaya hidup untuk menangani stres dengan lebih baik?
-
Cukup tidur: tidur yang cukup akan menyegarkan pikiran dan tubuh Anda.
Rasa capek akan meningkatkan stres karena bisa membuat Anda berpikir
tidak rasional.
- Jalin hubungan dengan orang lain: Kembangkan
sistem dukungan dan bagilah perasaan Anda. Mungkin teman, anggota
keluarga, guru, atau konselor bisa membantu Anda melihat masalah dari
sudut pAndang yang berbeda. Berbicara dengan orang lain bisa membantu
menjelaskan kebingungan Anda sehingga Anda bisa berfokus pada
penyelesaian masalah.
- Latihan fisik secara teratur: sempatkan
setidaknya 30 menit, tiga kali seminggu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan fisik. Aktivitas fisik berperan penting dalam
mengurangi dan mencegah efek stres. Selama terjadinya stres tinggi.
Pilihlah sesuatu yang Anda sukai. Memiliki tempat latihan bisa juga
menguntungkan.
- Pola makan gizi seimbang: perhatikan apa yang
Anda masukkan ke dalam tubuh. Makanan yang sehat akan menyegarkan
pikiran dan tubuh Anda. Sarapan pagi akan membantu Anda beraktivitas
selama sehari. Makan beberapa makanan dengan gizi seimbang akan memberi
Anda untuk berpikir secara rasional dan jelas. Tubuh yang mendapat gizi
baik akan lebih siap mengatasi stres.
- Kurangi kafeindan gula.
Hindari mengkonsumsi terlalu banyak kafein dan gula. Dalam jumlah yang
berlebihan, konsumsi kafein dan gula malah membuat Anda kelelahan.
Dengan menguranginya Anda akan lebih merasa rileks, gugup menjadi
berkurang dan tidur Anda akan lebih nyenyak. Di samping itu, Anda akan
memiliki energi lebih besar, resiko sakit otot dan jantung berkurang.
- Jangan menghilangkan stres dengan alkohol atau obat-obatan
konsumsi
alkohol atau obat-obatan hanya menghilangkan stres secara sementara.
Problem dan stres tidak hilang. Hilangkanlah problem stres dengan
pikiran jernih.
- Lakukan sesuatu untuk diri Anda setiap hari.
Luangkan
waktu untuk bersenang-senang. Terlalu banyak bekerja sebenarnya tidak
efisien dan bisa menimbulkan burnout (kebosanan puncak). Akuilah bahwa
Anda memerlukan istirahat. Jika segala sesuatnya nampak sulit, alihkan
pAndangan atau Anda bisa jalan-jalan. Yang paling penting, Anda harus
senang. Lakukan sesuatu yang membuat Anda senang.
Bagaimana saya bisa mengubah respon berpikir dan emosional untuk menangani
stres dengan lebih baik?
- Buatlah harapan-harapan yang realistik.
Kenali batas-batas kemampuan Anda. Bersikaplah realistik tentang
seberapa banyak yang bisa Anda lakukan. Aturlah batas-batas diri Anda
dan belajarlah untuk berkata tidak pada pekerjaan dan komitmen yang
lebih banyak.
- Bingkailah masalah.
Pandanglah problem
sebagai peluang. Problem merupakan akibat dari pemikiran positif-negatif
dan coba lihat secara keseluruhan. Ketika stres, Anda lebih cenderung
melihat sisi negatif.
- Jagalah rasa humor Anda.
ini meliputi kemampuan untuk tertawa sendiri, tubuh melawan stres dengan beberapa cara.
- Ungkapkan perasaan Anda.
Untuk hidup dalam dunia yang menegangkan, belajarlah untuk memperlunak
emosi Anda. Tangisan di saat stres, atau berbagi dengan seseorang yang
Anda percaya bisa menjadi cara
yang sehat untuk meringankan kecemasan
Anda. Rasa sedih bukanlah hal yang lemah karena dengan menagis itu
sendiri adalah penyembuhan dari luka hati dan kondisi mental
- Jangan mencoba mengendalikan peristiwa atau orang lain.
Banyak situasi yang berada di luar kendali Anda, khususnya perilaku
orang lain. Perhatikan bahwa kita hidup di dunia yang tidak sempurna.
Belajarlah menerima hal ini hingga tiba saatnya Anda bisa mengubah
sesuatu.
- Tanyakan diri Anda “Apakah ini masalah saya?”
jika tidak, tinggalkan. Jika masalah Anda, bisakah diatasi sekaran? Jika
sudah siatasi, tinggalkan. Jangan membebani diri dengan masalah yang
sama, dan cobalah menerima situasi yang tidak bisa Anda ubah.
Bagaimana saya bisa mengatasi tantangan-tantangan dari situasi yang
menegangkan?
- Aturlah waktu.
salah satu sumber stres terbesar adalah komitmen yang berlebihan atau
penanganan waktu yang buruk. Rencanakan. Buatlah jadwal yang masuk akal
untuk diri Anda dan berilah waktu untuk mengurangi stres sebagai bagian
reguler dari jadwal Anda. Jika Anda mencoba mengatasi masalah yang
menumpuk sekaligus, Anda mungkin tidak akan menyelesaikan apa-apa. Anda
sebaiknya membuat daftar tugas yang harus Anda lakukan, dan kemudian
menyelesaikannya secara bertahap, memeriksanya sampai terselesaikan
semua.
- Buatlah prioritas tugas yang paling penting dan yang harus dilakukan pertama kali.
Jika tugas yang tak menyenangkan Anda hadapi pertama kali, atasi di
lain waktu. Kecemasan yang Anda alami akan berkurang. Yang paling
penting, jangan terlalu membebani diri dengan
pekerjaan. Seringkali kita meremehkan berapa lama waktu untuk mengatasi masalah.
- Jadwalkan untuk bekerja dan rekreasi.
Terlalu banyak belajar atau bekerja biasanya tidak efisien dan bisa menimbulkan burnout.
- Bagilah tugas dan proyek besar.
Menjadi
efisien dan efektif berarti Anda harus membagi tugas dan
memprioritaskan, menjadwal, menganggarkan dan merencanakan waktu Anda
yang sangat berharaga. Pecahlah proyek besar menjadi beberapa proyek
kecil, dengan tugas-tugas yang lebih bisa ditangani sehingga Anda tidak
merasa dibebani yang mengakibatkan Anda tidak mendapatkan apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar